KBTKIT AL USWAH Mengoptimalkan Kecerdasan Anak , Mengedepankan Nilai-nilai Keimanan

SASARAN KUALITAS

1. Hormat dan Patuh pada orang tua dan guru

2. Berusaha Jujur

3.Senang Beribadah, Mengaji dan Menghafal Al Qur’an

4. Senang Membaca

5. Mengenal dasar- dasr Menulis dan Menghitung

6. Inovatif dan kreatif

7. Percaya diri dan Mampu berkomunikasi dengan baik

Membuka Pendaftaran Siswa Baru TP.2013 – 2014

Periode 14 Januari – 28 Pebruari 2013

Informasi Pendaftaran Hub Bu Nofi : 031 (5053277) Hp : 087853482724
Segera Daftar kuota terbatas

Kuota Siswa Terbatas

 

Kelompok Bermain dan Taman Kanak – Kanak Islam terpadu (KBTKIT) AL USWAH

Pusat Pendidikan dan Pembinaan Anak

Jl. Ngagel Jaya Tengah I / 8 Surabaya

Membuka Pendaftaran Siswa Baru TP. 2012-2013

Mulai 14 Januari – 28 Februari 2013Gambar

AKTIVITAS UNTUK BAYI DAN TODDLER

DUNIA SEBAGAI SEBUAH TEMPAT YANG WONDERFULL
Dari momet kelahiran, seorang bayi interaksi dengan lingkungannya dan dengan orang lain. Jika bayi diasuh dengan kecintaan ( by loving) oleh para pengaruh yang memberikan respon positif secara konsisten, maka bayi akan mulai memandang bahwa dunia sebagai sebuah tempat yang menyenangkan, mengagumkan (wonderful).

KEBUTUHAN EKSPLORASI
Sebagai seorang pengasuh, kita harus mengenali keingintahuan (Curios) bayi/ anak dan mengembangkannya. Kita kenalkan bayi/anak pada bermacam-macam situasi, obyek, dan aktivitas. Pengalaman baru membuat anak/bayi interes atau tertarik untuk mengeksplor lingkungannya.

THE FIVE SENSES
Bayi belajar banyak melalui penggunaan :
 Penglihatan
 Sentuhan
 Penciuman
 Rasa (lidah)
 Pendengaran
Seorang bayi sering menggunakan ke lima sense tersebut untuk mengeksplorasi lingkungannya. Misalnya; ketika diberikan bola warna merah menyala, mereka akan melihat, mengamati, menyentuhnya, bahkan mungkin menggerakkannya untuk mendapatkan suara atau merasakannya.

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang maksimum, mereka harus mengembangkan rasa
Interaksi yang positif dengan pengasuh akan meningkatkan kepercayaan diri bayi dan anak. Pengasuh juga memberikan pujian atas keberhasilannya, tak menjadi soal walau kecil. Ketika mereka tidak sukses puji atas usaha mereka.

KEBUTUHAN UNTUK QUIET TIME (SAAT TENANG)
Meskipun menstimulasi bayi itu penting, jangan biarkan mereka sibuk (bermain terus) sepanjang waktu. Sebagaimana kita, seorang bayi butuh quiet time untuk suck a thumb atau untuk tidur siang. Seiring pertumbuhannya, bayi butuh waktu untuk berpikir – waktu untuk mengembangkan ide-idenya tentang dunia mereka.

SETIAP ANAK ADALAH INDIVIDU YANG BERBEDA

TYPE AKTIVITAS
Kategori aktivitas untuk bayi dan anak:
• Aktivitas bahasa
• Aktivitas sensomotorik
• Aktivitas seni dan cratf
• Aktivitas musik/bernyanyi
• Aktivitas main drama

BIARKAN ANAK MEMIMPIN
Tidak pernah memaksa anak untuk berpartisipasi dalam suatu aktivitas tertentu. Tetapkan dalam pikiran (keep in mind) bahwa perhatian dan pengawasan guru/pengasuh lebih penting dari aktivitas apapun. Anak-anak akan tahu jika kita, guru/pengasuh tidak begitu tertarik (perhatian) terhadap mereka atau apa yang mereka lakukan. Their self worth and their view of the world are affected by the attitudes of the adults in their lives.

Pembentukan karakter pada Anak Usia Dini

Usia dini merupakan masa kritis pembentukan karakter. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak.
Mulai tahun ajaran 2009/2010, KBTKIT Al Uswah menerapkan karakter jujur sebagai karakter yang akan dibangun. Adapun parameter dari karakter jujur meliputi :
Anak terbuka , Anak berterus terang, Anak mengikuti aturan bermain, Anak mengakui kesalahan dan kekurangannya
Apa yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter jujur?
1. Menciptakan lingkungan yang kondusif.
Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal. Jadilah teladan bagi anak. Jika orang tua belum bisa bersikap jujur, bagaimana dengan anak kita ?
2. Memberikan motivasi pada anak untuk lebih terbuka, berterus terang, mengikuti aturan main sampai mengakui kesalahan ataupun kekurangannya.
Berbagai bentuk motivasi dapat digunakan misal dengan bercerita, bernyanyi, bercakap-cakap dan masih banyak lagi.
3. Memberikan pengertian kepada anak tentang baik buruk, tindakan apa yang harus diambil maupun prioritas-prioritas terhadap hal-hal yang baik.
Dalam istilah pak Jinan (Miftahul Jinan-Trainer Parenting Class) di sebut sebagai Moral Knowing. Anak mengambil uang di atas bufet milik ibu untuk membeli mainan, bukan bermaksud untuk mencuri.. Maka tugas orang tuanya untuk memberi tahu apa yang seharusnya dilakukan anak ketika menginginkan mainan. Setelah anak mengenal nilai-nilai moral yang baik diharapkan anak mempunyai kecintaan terhadap kebajikan dan membenti perbuatan buruk (Anak memiliki moral feeling) dan pada akhirnya anak mampu melakukan kebajikan dan terbiasa untuk melakukannya.
4. Guru maupun orang tua mampu menjadi konsultan pribadi anak.
Bagaimana caranya ? Jadilah pendengar yang baik, tidak menyela pembicaraan, mengganti pernyataan dengan pertanyaan, berempati pada anak dan masalahnya, tidak berkomentar sebelum diminta. Kalaupun berkomentar gunakan komentar yang menyenangkan. Biarkan anak memilih, dan selama pertumbuhan anak, para orang tua selalu membangun kedekatan dan membiasakan berdialog agar anak terbiasa untuk meminta pertimbangan dan nasehat orang tua. Stop menghakimi anak, stop mengungkit-ungkit dan jangan membanding-bandingkan anak, serta jangan gunakan amarah. Marah tidak akan menyelesaikan masalah dengan baik.
Semoga karakter jujur ini mampu melekat pada masing-masing pribadi anak didik kita sehingga mereka nantinya menjadi generasi yang berkualitas yang mampu menjadikan bangsa ini lebih bermartabat. Amiin.

Oleh Karina S.Sos

“Pemberian bekal terbaik orang tua kepada putra-putrinya adalah bekal IMAN, ILMU dan AKHLAQ MULIA”

KBTKIT Al uswah adalah mitra orang tua dalam mempersiapkan anak tumbuh cemerlang. Melalui lingkungan yang dapatmerangsang anak untuk belajar di usia emasnya, di mana otak anak berkembang pesat. Seberapa besar rangsangan yang diberikan maka sebesaritu pulalah potensi otak tergugah. Di masa ini pulalah menjadi saat yang tepat bagi pembentukan karakter dasar anak.
VISI : Lembaga Pendidikan teladan yang membentuk generasi cerdas, kreatif, mandiri dan berakhlaqul karimah
MISI : 1. Menjadi lembaga dakwah berbasis pendidikan
2. Menjadi sekolah percontohan yang berkualitas dan terjangkau
3. Menumbuhkembangkan potensi anak

MEMILIH AL USWAH SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Selaku orang tua dari tiga orang anak-anak masa depan, memilih tempat yang tepat bagi perkembangan anak merupakan suatu bentuk investasi dunia akhirat. Kami mempertimbangkan beberapa aspek yang mutlak diperlukan anak dalam menapaki beberapa step terpenting di golden period mereka. Agama, merupakan pondasi yang bagi kami paling penting dalam mendidik anak. Ruang yang baik bagi perkembangan anak baik secara mental spiritual dan fisik mereka menjadi pertimbangan kami selanjutnya. Pendidik, adalah hal mutlak yang lain, dimana di tangan merekalah kami menitipkan buah hati kami. Pendidik yang sholih/sholihah, tegas, cerdas, kreatif, telaten dan mencintai serta memahami anak-anak kami, membuat kami merasa nyaman mempercayakan anak kami pada mereka.
Sejak mendengar beberapa masukan dari rekan dan kerabat kami, Insya Alloh kami mantap menapakkan langkah pertama dari anak pertama kami ke KBTKIT Al Uswah sekitar empat tahun yang lalu. Karena saya juga pendidik, saya percaya bahwa pendidikan anak sejak dini sangatlah penting. Saya juga berusaha mengikuti tuntunan bahwa “menuntut ilmu itu wajib dari buaian (bahkan kandungan ibu) hingga liang kubur’, membuat saya berpikir untuk memasukkan anak kami sedini mungkin ke sekolah. Di samping itu, saya dan saudara-saudara saya bahkan ibu bapak saya adalah produk dari sekolah di usia dini. Karena saat itu, KBTKIT Al Uswah mulai membuka kelas Toddler dan berdasarkan informasi dari kerabat mengenai keunggulan KBTKIT Al Uswah yang sesuai dengan kriteria yang kami ingini dalam memilih sekolah anak usia dini, membuat kami memutuskan untuk memasukkan anak pertama kami ke kelas tersebut.
Melalui beberapa waktu pengamatan secara langsung, setelah menyekolahkan anak pertama kami di kelas Toddler, kami semakin percaya bahwa kami telah menitipkan anak kami di kelas yang tepat. Saya akui bahwa KBTKIT Al Uswah tidak mengedepankan kemajuan sekolah secara fisik dengan gedung yang mewah dan penuh fasilitas, melainkan value yang terkandung dalam kemasan pendidikan. Dengan segala keterbatasan, justru anak digali potensi dan kreatifitasnya melalui kelas-kelas sentra. Anak pun dididik secara mandiri dan berakhalakul karimah. Bahkan kamipun sering belajar dari anak, misalnya tentang bagaimana adab makan, hadits-hadits dan doa-doa. Dengan metode belajar mengajar yang berpusat pada anak (atau istilah kerennya student learning centre), anak-anak pun belajar untuk berani bercerita dan mengemukakan pendapatnya serta membuat mereka kaya wawasan. Komitmen yang kuat untuk selalu berkembang dan berbenah diri demi kemajuan anak-anak didiknya merupakan keunggulan KBTKIT Al Uswah.
Karena kami merupakan orang tua yang bekerja, kami juga mempercayakan ketiga buah hati kami di bawah pengasuhan guru-guru PPAU (Pusat Penitipan Anak Al Uswah). Menurut kami, PPAU merupakan ujung tombak Al Uswah, selain para kepala sekolah (eks kepala sekolah dan kepala sekolah saat ini) dan mayoritas ibu guru yang mendidik anak-anak kami mulai dari toddler hingga TK B. Para guru PPAU mengajari anak kami untuk berakhlak karimah dan mandiri dalam keseharian misalnya mengajari untuk berbagi, berdoa sebelum dan sesudah tidur, memakai baju sendiri dbahkan toilet learning, dimana pengajaran-pengajaran tersebut sedikit sulit kami lakukan karena keterbatasan kami sebagai orang tua bekerja. PPAU menerapkan kedisiplinan seperti waktu tidur, waktu mandi, waktu bermain dan waktu makan bahkan merapikan mainan sendiri. Kepercayaan yang sulit didapat jika kami menitipkan anak pada pembantu atau baby sitter. Melalui PPAU dan KBTKIT Al Uswah, kami merasa telah menempatkan anak-anak pada lingkungan, waktu dan guru-guru berkualitas.
Semoga pendapat kami tentang KBTKIT Al Uswah bermanfaat. Semoga para guru Al Uswah mengedepankan dakwah dalam pendidikan mendapat limpahan rizki dan barokah seluasnya dari Allah SWT, serta ilmu yang mereka berikan kepada para anak didiknya dengan ikhlash menjadi amalan yang tidak pernah putus.
Oleh Amalia Rizki SE, Msi, Ak (Wali Murid Ananda Kei)